Seperti angin yang kau empas
Aromanya menjadi bius waktu
Menerka sepoinya
Menjadi bisikan rindu
Yang berserakan di antara buih senja dan petang
Aku temukan kau di balik suara sengau
Mengeja semburat rindu
Yang kau hirup dalam diam
Dan kau lesatkan ke dalam mataku
Semakin sore
Kau dan petang bertengarai
Berebutan cahaya
Yang semakin menua
Aku diam di antara kau dan ratusan warnanya
Sebab kau masih melerai waktu
Di antara dingin dan debur matamu
Aku beriak pada gelombang sore
Sebab petang masih mendekap erat buih rindu
Yang kau rebut dari dadaku.
Pantai Kuta, Bali, 01052019